Tuesday, April 16, 2013

Kangean Part 4 : Taman Laut (End)

Setelah sebelumnya sempat jalan-jalan untuk melihat-lihat suasana pulau Paliat di pagi hari dan sedikit melirik Sang Surya yang baru saja terbangun dari tidurnya, Ketika sedang asyik mengobrol di ruang tamu rumah yang kami singgahi, pagi itu tiba-tiba terjadi sedikit terjadi kegaduhan plus kepanikan terutama bagi rombongan yang berasal dari Jakarta termasuk gw sendiri. Salah seorang teman kita, Daniel mengabarkan berdasarkan hasil obrolannya dengan bapak penduduk lokal bahwa Ferry Sumekar yang akan kita tumpangi esok hari senin ternyata tidak akan berangkat pagi hari pukul 9 dari pulau Kangean melainkan akan singgah dulu di pulau Sapeken dan akan berangkat dari pulau Kangean malam hari pukul 7 yang pasti tidak akan terkejar rencana dan jadwal kepulangan yang telah kita susun sebelumnya. Langsunglah kami yg berasal dari Jakarta gaduh dan panik karena rencana dan jadwal kepulangan pasti berantakan. Selain karena telah membeli tiket pesawat beberapa juga telah ada janji kerjaan yang harus diselesaikan pada hari Selasa.

Sebagai penggagas trip ini gw pun coba mencari info yang lebih jelas bukan hanya berdasarkan "katanya" dan "katanya". Gw pun minta kepada Mas Sanawi untuk coba bertanya dengan temannya di dermaga pulau Kangean dan ternyata benar adanya klo Senin bsok Ferry Sumekar baru akan berangkat pukul 7 malam dari pulau Kangean. Akhirnya hanya ada dua pilihan antara membatalkan rencana hari Minggu ini dan langsung ke dermaga Kangean untuk mengejar kapal Express Bahari yang memang ada jadwal pagi itu berangkat pukul 9 dari pulau Kangean atau bablas hingga hari Selasa untuk menunggu jadwal Ferry Sumekar selanjutnya dan tentu saja ada tambahan cost untuk booking ulang tiket pesawat.

Waktu pun terus berlalu dan tanpa terasa sudah jam 8 pagi yang berarti sudah tidak keburu untuk mengejar kapal Express Bahari. Semua pun pasrah dan gw pun harus mencoba menenangkan teman-teman yang lain karena gw yang bertanggung jawab sebagai penggagas trip ini dan sebagai yang mengatur jadwal ittinerary. Gw minta semua tenang karena biasanya bagi para traveler dikala ada masalah berkaitan dengan jadwal seperti ini selalu ada alternatif jalan lain yang bisa diambil. Dan karena kemungkinan terburuk sudah jelas bahwa kita harus extend trip ini, gw minta semua santai aja dan tetap menikmati jadwal snorkeling hari ini ( jangan sampe kerjaan mengganggu jalan-jalan :P).

Apa yang gw jadikan pegangan selama menyukai hobby traveling pun lagi-lagi terbukti. Bahwa selalu ada alternatif jalan lain yang bisa diambil dalam setiap perjalanan yang kita jalani. Hal ini terbukti ketika sebelum menuju pulau Gosong dan Saebus, Mas Sanawi mengajak kita singgah sebentar di pulau Sapeken untuk mengambil beberapa life jacket tambahan yang akan kita gunakan nanti pas snorkeling. Dari kejauhan gw melihat beberapa kapal berukuran sedang berlabuh di dermaga pulau Sapeken, gw pun bertanya kepada Mas Iswad itu kapal-kapal apa? dan Mas Iswad bilang itu kapal-kapal barang yang akan mengangkut logistik antara Pulau Sapeken dan Banyuwangi. Wah pas bener nih mungkin ini dia alternatif jalan lain yaitu dengan menumpang kapal barang ke Banyuwangi. Gw pun langsung tanya ke Mas Iswad apa kapal itu bisa ditumpangi?, dia bilang biasanya bisa dan coba tanya langsung ke juragan kapalnya. Nah Lumayan nih ada alternatif jalan walau mesti ke Banyuwangi dulu baru lanjut ke Surabaya via Banyuwangi tapi paling ga tetep bisa pulang seperti jadwal semula.

Dermaga Pulau Sapeken


Kapal kita pun merapat di pulau Sapeken dan saat mas Sanawi pergi menemui temannya untuk mengambil life jacket, gw pun memutuskan turun memasuki perkampungan di Pulau Sapeken untuk mencari jalan menuju dermaga yang gw lihat cukup jauh dari tempat kapal kita merapat. Agak sedikit bingung ketika gw  sampai di dermaga pulau Sapeken, bingung mau tanya ke siapa dan karena itu hari Minggu gw lihat kantor syahbandar di dermaga itu juga tutup. Akhirnya dengan modal nekat gw tanya satu-satu kapal yang mana yang mau berangkat ke Banyuwangi nanti sore atau besok pagi. Pencarian gw pun terjawab saat akhirnya ada yang menunjukkan satu kapal yang akan ke Kalianget sore ini jam 3. Wah pas bener nih bisa balik lagi ke jadwal seperti semula kembali dari Kalianget juga.

Ga pake lama gw pun menghampiri kapal itu dan berbicara ke salah satu ABK kapal itu apakah kita bisa ikut menumpang ke Kalianget. Mungkin memang udh seharusnya kita pulang sesuai jadwal, dia bilang kita boleh menumpang (tentunya bayar ongkos) dan pas lagi-lagi kebetulan ABK bernama mas Bimo (agak kaget awalnya orang pulau Paliat namanya gaul gitu) yang gw ajak ngomong itu ternyata orang betawi tangerang yang lahir dan besar di Cengkareng Jakarta Barat tapi takdir membawanya jadi ABK kapal dan menikah dengan penduduk pulau Sapeken. Jadilah dia mau tolong kita menumpang di kapalnya setelah sebelumnya ijin dan nego dulu ke si kapten kapal untuk sedikit menunda keberangkatan sampai pukul 4 sore.

Urusan kapal kepulangan menuju Kalianget pun beres dan sekarang saatnya acara puncak snorkeling di pulau Gosong dan pulau Saebus. Sesuai dengan judul posting kali ini, gw akan menunjukkan taman laut yang katanya nomer 3 terbaik seIndonesia ini  lewat foto-foto aja biar kalian yang baca blog ini sendiri yang menilainya. Oke ga usah banyak omong lagi, check this out :


Sea Park

Sea Flower

The Rock

Raibow Coral




Fish Playground




Clown Fish

Ikan Layar Berenang Beriringan

Little Fish Schooling

Seperti Edelweis

Nemo and Friend

Brain Rock


Colorful Coral




Taman Laut

Jamur :P

Taman bermain Ikan


Si Kuning Penyendiri

Menyusup









Si Zebra


Ikan Tentara





Bagan di Pulau Gosong







Pembibitan Terumbu Karang












Umbrella Coral













Anemon
Puas main dan Snorkeling di pulau Gosong dan Saebus kita lanjut istirahat dan makan siang di pulau Saur. Beli Ikan seharga 80ribu rupiah untuk 12 orang, dan di tengah hari bolong kita barbeque di pinggir pantai. Kurang lengkap rasanya siang hari di tengah pulau tanpa minum kelapa muda dan kita pun minta Mas Iswad untuk minta dipetikkkan kelapa oleh penduduk lokal dengan harga seribu rupiah untuk satu buah kelapa.

Ikan Bakar

Pesta kelapa


Perut sudah kenyang tapi masih ada satu spot lagi di pulau Saur ini yang harus dilihat yaitu spot Ship Wreck alias kapal karam. Awalnya gw pikir ini hanya sebuah kapal karam kecil klo melihat dari lokasi karamnya yang tidak sampai 100 meter dari bibir pantai pulau Saur ini. Ternyata kapal ini merupakan kapal besar sejenis kapal tangker milik Jepang dari jaman penjajahan tahun 1945. Kapal sebesar itu bisa tenggelam dekat bibir pantai pulau Saur karena kontur pantai pulau Saur yang langsung terjal walau jarak dari pantai tidak sampai 100 meter. Sayang visibility airnya tidak jelas karena dekat pantai yang berpasir jadi sulit untuk mengambil foto.

Waktu pun makin berlalu dan Kapten kapal barang yang akan kita tumpangi sudah cerewet menelepon kita untuk segera menuju pulau Sapeken atau dia akan meninggalkan kita. Kami pun bergegas menuju pulau Paliat di bagian tanjung untuk sekedar mandi dan membersihkan diri karena di pulau Saur ini tidak ada air tawar. Lagi-lagi untuk hari kedua ini kita mandi di pemandian terbuka yang biasa digunakan warga pulau Paliat sebagai satu-satunya sumber mata air di pulau Paliat bagian Tanjung. Walau air dipermukaan dipenuhi lumut ternyata sumber mata air tersebut cukup bersih dan segar.

Mandi terbuka

Setelah mandi dan ganti pakaian kita pun buru-buru karena Kapten kapal lagi-lagi menelepon dengan nada sedikit marah karena mengira kita tidak serius ingin menumpang di kapal mereka. Mas Iswad pun dengan sigap mengarahkan kapal dan mengantarkan kita kembali menuju pulau Sapeken. Disana sebuah kapal pengangkut BBM pun telah menunggu kita untuk ditumpangi menuju Kalianget selama 14 jam perjalanan.


Kapal BBM Alternatif pulang




Perjalanan trip Kangean pun usai dan kita berpamitan dengan Mas Sanawi dan Mas Iswad. Sungguh trip yang penuh petualangan dan penuh kesan, tentunya dengan hasil kepuasan maksimal. Ga salah akhirnya beberapa teman trip ini membuat jargon : KANGEAN YANG BIKIN KANGEN....yeah bikin kangen yang hingga baru beberapa minggu ini beberapa teman sudah ngebet untuk segera kembali kesana.


Sampai jumpa Kepulauan Tanpa Negara Kangean yang selalu bikin Kangen.

Sedikit oleh-oleh videonya :




Info :

- Dari manapun kalian berasal klo mau ke Kangean selalu start dari terminal Purbaya BungurAsih Surabaya

- Naik Patas Tujuan Sumenep :
  - Patas non-AC tidak lewat Suramadu :Rp. 35.000,-
  - Patas AC lewat Suramadu :Rp. 48.000,-

- Dari Terminal Sumenep sambung angkot menuju Kalianget :
  - Carter satu mobil berkisar : Rp. 100.000,- hingga Rp. 150.000,-

  - Ada dua Alternatif kapal menuju Kangean dari Kalianget :
     - Ferry Sumekar ( 8 jam ) : Rp. 60.000,-
     ( Kalianget - Kangean : Selasa, Jum'at dan Minggu )
     ( Kangean - Kalianget : Senin, Kamis dan Sabtu )
      Dari Kalianget Berangkat setiap pukul 7 malam 
      Dari Kangean berangkat setiap pukul 9 pagi 
      kecuali Senin pukul 7 malam

     - Express Bahari ( 4 jam ) : Rp. 150.000,-
     ( Kalianget - Kangean : Senin, Kamis dan Sabtu )
     ( Kangean - Kalianget : Selasa, Jum'at dan Minggu )
      Kapal Berangkat setiap pukul 9 pagi

 - Untuk kepulangan ada alternatif lain (jika beruntung) yaitu Kapal Barang dari Pulau Sapeken menuju Banyuwangi/Kalianget yang berangkat setiap sebulan 2 kali

- Akomodasi selama di Kangean : 
  - Sewa rumah warga : Rp.300.000,- hingga Rp.500.000,-
  - Makan : Rp. 10.000,- sekali makan
  - Sewa Kapal : Rp. 1.000.000,- (satu kapal per 3 hari)
  - Carter angkot menuju Dermaga kayu Aru : Rp. 150.000,- 

- Di Kangean tidak ada persewaan alat snorkeling sehingga harus bawa masing-masing.

- Contact Person : Mas Sanawi guide kita yang akan bantu segalanya selama di Kangean  : 081313317822

Tips :

1. Pastikan semua jadwal dengan baik
2. Bersosialisasi dengan orang lokal yg ditemui akan menambah cerita dan informasi
3. Bawa sleeping bag dan lotion sun screen
4. Jaga kelestarian Kangean yang masih perawan ini dengan tidak berlaku sembarangan seperti buang sampah sembarang dan menginjak karang
5. Bawa alat snorkeling masing-masing dan jika bisa satu set komplet plus fins (kaki katak)
6. Untuk menghemat biaya lebih baik berangkat rombongan untuk sharing cost
7. Bawa uang Cash yang cukup karena di Kangean tidak ada ATM.